Jika Anda sedang mencari peluang usaha yang menguntungkan, maka bisnis kuliner adalah jawaban yang tepat. Di Indonesia, bisnis kuliner seolah tak ada matinya, selalu berkembang dengan kehadiran produk-produk baru, termasuk yang berupa roti dan kue. Tulisan ini akan membahas mengenai ide dan peluang usaha roti dan kue yang potensial dan menguntungkan.
Peluang Usaha Triliunan di Balik Bisnis Roti dan Kue
Bisnis bakery di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Dari berbagai jenis produk bakery, roti menempati urutan pertama, yaitu sebesar 60%, dan kue kering sebesar 10%. Sebagian besar bisnis ini dijalankan oleh pelaku usaha berskala rumahan atau UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Namun jangan salah, perputaran uangnya bisa mencapai angka triliunan.
Menurut data Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia, omzet dari bisnis roti dan kue ini bisa mencapai Rp20 triliun per tahun. Wow, angka yang fantastis, bukan? Padahal, sumber daya manusia dalam lingkup UKM sampai saat ini masih kurang memadai. Bisa dibayangkan, jika kualitas sumber daya manusianya ditingkatkan, angka tersebut bisa melonjak tinggi.
Cara Memulai Usaha Roti dan Kue Rumahan
Modal utama untuk memulai bisnis roti dan kue rumahan adalah kemampuan dan keterampilan dalam membuat produknya. Anda harus sering berlatih dan mencoba resep-resep untuk membuat berbagai jenis roti dan kue, juga berinovasi dengan menciptakan kreasi-kreasi baru. Dengan demikan, bisnis Anda bisa bertahan di tengah persaingan yang cukup ketat.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan mesin dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi roti dan kue. Untuk kebutuhan usaha, tentu saja Anda membutuhkan mesin dan alat yang memiliki kapasitas besar, agar bisa memproduksi roti dan kue dalam jumlah banyak secara cepat. Beberapa mesin dan alat utama yang wajib dimiliki adalah:
- Oven, untuk memanggang roti dan kue.
- Mixer, untuk mencampur adonan utama dalam pembuatan roti dan kue.
- Dough Divider (mesin pembagi adonan), untuk membagi adonan roti dan kue dengan rata.
- Mesin Proofer (lemari pengembang roti), untuk membantu mempercepat proses pengembangan adonan sebelum dipanggang.
Untuk membeli mesin dan peralatan tersebut, Anda perlu menyiapkan modal yang cukup besar. Dengan perkiraan harga setiap mesin antara 6-15 juta rupiah, maka investasi awal yang harus dikeluarkan adalah sebesar 30-50 juta rupiah. Selain itu, Anda juga menyiapkan peralatan pendukung lainnya, seperti loyang kue, cetakan, dan lain-lain.
Besarnya modal yang dibutuhkan tentu tergantung pada skala usaha yang akan dijalankan. Jika tidak memiliki modal yang cukup besar, Anda bisa memulai bisnis roti dan kue dalam skala yang lebih kecil, sehingga kebutuhan akan peralatan juga tidak terlalu besar. Anda bisa membeli mesin dengan kapasitas yang lebih besar jika usaha sudah semakin berkembang.
Ide Usaha Roti dan Kue
1. Roti Bakar
Siapa yang tak kenal roti bakar? Selain sering disantap sebagai makanan berat pengganti nasi, terutama saat sarapan, roti bakar juga cocok dijadikan camilan. Cara membuatnya mudah dan praktis, rasanya pun enak, sehingga roti bakar disukai berbagai kalangan, dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.
Pada dasarnya, bahan utama roti bakar hanyalah roti tawar dan beberapa bahan tambahan, seperti margarin, meises, selai aneka rasa, keju, kornet, telur, buah-buahan seperti pisang dan stroberi, atau bahan isian lainnya. Bahan-bahan tersebut bisa dipadu-padankan sehingga menghasilkan rasa baru.
Karena pasarnya cukup luas, banyak orang yang tertarik untuk menjalankan usaha roti bakar. Dengan modal kurang dari sepuluh juta rupiah, Anda bisa memulai usaha roti bakar. Modal sebesar itu dibutuhkan untuk memberi alat dan perlengkapan sebagai berikut:
Alat pembakar roti dari alumunium : Rp 800.000,00
Peralatan memasak lainnya : Rp1.000.000,00
Tenda : Rp2.500.000,00
Etalase : Rp2.000.000,00
Meja dan kursi : Rp1.500.000,00
Peralatan makan : Rp 500.000,00
Total : Rp8.300.000,00
2. Roti Goreng
Roti goreng merupakan kreasi makanan berbahan roti yang diolah dengan cara digoreng, dengan aneka bahan isian, sehingga menghasilkan cita rasa manis, asin, gurih, bahkan pedas. Roti goreng memiliki tekstur lembut namun renyah di bagian luarnya, karena dilapisi tepung roti.
Potensi usaha roti goreng sangat besar, karena tidak mengenal musim. Jangkauan pasarnya pun sangat luas. Terbukti, meski penjual roti goreng semakin banyak, jajanan ini tetap laris manis. Apalagi harganya pun sangat terjangkau, yaitu rata-rata Rp1.500,00 sampai Rp2.000,00 per porsi.
Investasi awal untuk memulai usaha ini pun tidak besar, tidak sampai tiga juta rupiah, dengan rincian sebagai berikut:
Peralatan menggoreng (wajan, saringan, dll.) : Rp 200.000,00
Kompor dan tabung gas : Rp 250.000,00
Etalase /gerobak : Rp1.200.000,00
Perlengkapan (wadah, baskom, penjepit, loyang, dll.) : Rp 450.000,00
Peralatan makan : Rp 300.000,00
Meja dan kursi : Rp 200.000,00
Total : Rp2.600.000,00
3. Roti Canai
Roti canai berasal dari India dan sudah sangat populer di dunia, termasuk di Indonesia. Roti ini dibuat dari bahan yang sangat mudah didapat, yaitu tepung terigu, margarin, telur, air, dan garam. Adonan roti kemudian digulung, dibuat melingkar, kemudian dipipihkan. Untuk memasaknya, roti canai bisa digoreng maupun dipanggang.
Biasanya, roti canai memiliki rasa gurih-asin dan biasa dinikmati bersama kuah kari. Namun, sekarang semakin roti canai juga bisa dimodifikasi dengan menambahkan aneka topping, seperti taburan gula pasir, meises, keju parut, dan lain-lain. Dengan cara ini, target pasar roti canai pun semakin luas.
Untuk memulai usaha roti canai, modal awal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
Mixer : Rp 300.000,00
Peralatan menggoreng : Rp 200.000,00
Kompor dan tabung gas : Rp 250.000,00
Etalase /gerobak : Rp1.200.000,00
Perlengkapan lain : Rp 450.000,00
Peralatan makan : Rp 300.000,00
Meja dan kursi : Rp 200.000,00
Total : Rp2.900.000,00
4. Roti Maryam
Salah satu ciri khas roti maryam adalah bentuknya yang pipih seperti pancake. Roti bertekstur lembut ini sangat cocok untuk dijadikan menu sarapan sebagai sumber energi di pagi hari. Karena rasanya yang netral, roti maryam juga bisa disajikan dengan bermacam-macam topping seperti, selai, meises, madu, bahkan buah-buahan, seperti pisang dan stroberi.
Berbisnis roti maryam merupakan salah satu pilihan usaha yang menarik karena sangat menguntungkan. Bahannya tidak sulit didapat, membuatnya pun mudah. Roti maryam juga dibuat dari bahan yang rasanya sudah akrab di lidah orang Indonesia, sehingga banyak peminatnya.
Berikut ini perkiraan modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha roti maryam:
Freezer : Rp1.538.000,00
Kompor dan tabung gas : Rp 289.500,00
Wajan : Rp 281.000,00
Etalase /gerobak : Rp1.947.000,00
Perlengkapan lain : Rp 245.000,00
Peralatan makan : Rp 340.000,00
Meja dan kursi : Rp2.436.000,00
Meja datar : Rp 874.500,00
Total : Rp7.951.000,00
5. Kue Brownies
Kue brownies juga merupakan salah satu jenis kue yang bisa dijadikan ide untuk menjalankan usaha kuliner. Kelezatan kue dengan rasa dominan cokelat ini sudah tidak diragukan lagi. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, semuanya pasti menyukai kue yang bertekstur lembut dan memiliki rasa manis ini.
Dengan peluang yang demikian besar, tidak ada alasan untuk tidak mencoba berjualan kue brownies. Resep-resepnya bisa didapat dengan mudah dan Anda pun bisa membuat variasi baru untuk menarik lebih banyak konsumen. Modalnya? Jangan khawatir, cukup dengan tiga juta rupiah saja, usaha brownies bisa mulai dijalankan. Berikut rinciannya:
Mixer : Rp 500.000,00
Kompor dan tabung gas : Rp 235.500,00
Etalase : Rp1.240.000,00
Pengukus : Rp 134.500,00
Peralatan memasak lainnya : Rp 266.500,00
Peralatan makan : Rp 513.500,00
Meja dan kursi : Rp 213.000,00
Total : Rp3.103.000,00
6. Kue Cubit
Salah satu jajanan yang murah meriah dan banyak disukai, terutama oleh anak-anak, adalah kue cubit. Setelah sempat menghilang, kue bernama unik ini kemudian muncul kembali dan menjadi populer. Kue tradisional yang semula hanya memiliki satu rasa, kini muncul dengan banyak variasi, seperti rasa green tea, moka, red velvet, dan sebagainya.
Seperti bentuk kuenya yang mini, modal untuk memulai usaha kue cubit juga sangat minim, hanya sekitar satu juta rupiah saja, dengan rincian sebagai berikut:
Mixer : Rp 400.000,00
Kompor : Rp 250.000,00
Cetakan kue cubit : Rp 250.000,00
Perlengkapan lain : Rp 100.000,00
Etalase : Rp 150.000,00
Total : Rp1.150.000,00
7. Kue Pancong
Meski berasal dari Betawi, saat ini kue pancong mudah ditemui di mana-mana. Biasanya, kue ini dijajakan di pagi hari oleh para pedagang keliling atau dijual di pasar-pasar. Kue berbahan utama tepung beras dan santan kental ini memiliki rasa gurih dan dijual dengan harga yang sangat terjangkau. Tak heran kalau kue ini banyak disukai.
Berikut ini adalah modal yang perlu dipersiapkan jika Anda ingin mencoba usaha kue pancong:
Kompor dan tabung gas : Rp 240.000,00
Cetakan kue pancong : Rp 80.000,00
Meja dan kursi : Rp 200.000,00
Perlengkapan makan : Rp 275.000,00
Perlengkapan lain : Rp 700.000,00
Etalase atau gerobak : Rp1.317.000,00
Total : Rp2.812.000,00
8. Kue Kering
Kue kering adalah makanan kecil yang bertekstur keras dan renyah. Bahan utama pembuatnya sangat beragam, bisa dari tepung terigu, tepung beras, tepung ketan, dan sebagainya. Pada umumnya, kue kering dimasak dengan cara dioven hingga kering, sehingga bisa disimpan cukup lama. Contohnya adalah nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, kue kacang, dan sebagainya.
Bisnis kue kering sangat tepat dijalankan saat memasuki bulan puasa atau hari raya. Namun, di luar momen tersebut, bisnis kue kering masih tetap menjanjikan. Modal untuk usaha kue kering memang lumayan besar, karena membutuhkan peralatan berkapasitas besar. Namun, keuntungan dari bisnis ini juga sangat menjanjikan. Berikut adalah perkiraan modal bisnis kue kering:
Oven : Rp3.500.000,00
Mixer : Rp2.300.000,00
Loyang (10 buah) : Rp 350.000,00
Kompor dan tabung gas : Rp 250.000,00
Wadah : Rp 125.000,00
Toples : Rp1.200.000,00
Total : Rp7.725.000,00
Demikianlah beberapa ide dan peluang usaha roti dan kue beserta modal yang dibutuhkan dan cara memulainya. Tentu saja, Anda juga tidak boleh melupakan faktor lain yang akan menunjang kesuksesan usaha, seperti lokasi usaha, inovasi produk, promosi yang menarik, dan sebagainya. Hanya pebisnis yang kreatiflah yang akan mampu bertahan dan memenangkan persaingan.
