Melirik Bisnis Kambing dengan Peluang Profit yang Menggiurkan

Apabila Anda mencari satu dari banyak bisnis yang seolah tak pernah mati, maka bisnis kambing adalah pilihan yang menarik. Mulai dari usaha pemotongan hewan kurban, akikah, hingga penyedia susu kambing, semua bisa digarap dengan beternak kambing.

Sebelum itu, sebaiknya Anda mengetahui beberapa jenis ternak kambing beserta karakteristiknya. Berikut merupakan 10 jenis kambing ternak yang layak Anda pilih sekaligus bagaimana cara memulai berbisnis kambing dengan modal kecil.

bisnis kambing

10 Jenis Kambing Ternak Indonesia

Terdapat setidaknya 10 jenis kambing yang bisa Anda pilih. Berikut ini adalah ulasan singkat mengenai setiap ternak kambing di tanah air.

1. Kambing Peranakan Etawa

Bila membicarakan konsep hewan peranakan, maka kambing Etawa ada dengan tujuan untuk mampu menyesuaikan diri dengan kondisi di tanah air. Perlu Anda ketahui, bahwa kambing peranakan Etawa merupakan hasil dari perkawinan silang antara kambing Etawa dengan kambing Kacang.

Kambing peranakan Etawa biasa disingkat dengan kambing PE yang mana masih dianggap kambing lokal. Seperti yang diharapkan, kambing PE memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik dari kambing Etawa asli.

Padahal, tubuh kambing PE kurang lebih sama dengan kambing Etawa. Perbedaan di antara keduanya terletak pada tingkat libido kambing jantan PE yang lebih tinggi ketimbang kambing Etawa orisinal.

Berbeda dengan jenis kambing Jawarandu, kambing peranakan Etawa memiliki tanda tubuh pertengahan. Maksudnya, sebagian hasil peranakan memiliki tubuh seperti kambing Etawa, sebagian lainnya memiliki tubuh seperti kambing Kacang.

Saat ini kambing PE sudah tersebar hampir di seluruh nusantara. Walaupun pada awalnya hanya ada di sepanjang pesisir bagian utara Jawa.

2. Kambing Saanen

Berasal dari lembah Saanen, Swiss Barat, kambing Saanen merupakan salah penghasil susu kambing premium. Sayang, kambing Saanen sangat peka terhadap matahari, sehingga relatif sulit berkembang biak di wilayah tropis.

Di Indonesia, untuk mengatasi cuaca tropis, kambing Saanen akhirnya disilangkan dengan kambing peranakan Etawa. Kambing hasil perkawinan silang ini tetap diberi nama kambing Saanen.

Kambing Saanen memiliki ciri-ciri yang sangat khas diantaranya, memiliki bentuk ekor tipis dan pendek, telinganya cenderung berbentuk sederhana dan tegak, hidung lurus, dan muka berbentuk segitiga. Sedangkan untuk ciri lainnya, baik jantan maupun betina sama-sama bertanduk serta ada bulu pendek putih dengan titik hitam di bagian kelenjar susu, telinga, dan hidung.

Kambing jantan Saanen dewasa memiliki berat kurang lebih 68-91 kg, sedangkan kambing betina beratnya 36-63 kg. Untuk tinggi ideal, seharusnya memiliki tinggi 81 cm di berat 61 kg. Dengan ciri-ciri khas di atas, kambing Saanen mampu memproduksi susu sekitar 740 kg/ms ketika laktasi.

 

3. Kambing Kacang

Salah satu ras kambing unggulan yang banyak sekali dikembangkan di Indonesia adalah kambing Kacang. Kambing yang memiliki nama unik ini merupakan kambing lokal asli Indonesia yang memiliki daya adaptasi yang sangat baik.

Lebih jauh lagi, kemampuan reproduksi kambing ini sangat tinggi. Itulah mengapa jenis kambing Kacang sangat cocok bagi Anda yang ingin memulai berternak kambing pedaging.

Kambing Kacang memiliki ciri, kepala kecil berikut tubuh yang juga mungil, berbulu relatif pendek di seluruh tubuh kecuali di bagian dagu dan ekor. Adapun khusus untuk kambing jantan, ada bulu panjang di bagian pundak, punggung, dan ekor. Ciri lainnya adalah memiliki dua tanduk pendek pada jantan maupun betina.

Tubuh kambing Kacang jantan bisa mencapai 30 kg ketika dewasa, sedangkan betina 25 kg. Warna dari kambing Kacang pun menarik, karena hanya ada tiga warna, yaitu: cokelat, putih, dan hitam. Selebihnya berwarna kombinasi dari ketiga warna tersebut.

4. Kambing Etawa (Jamnapari)

Nama kambing Etawa tentu sangat familier di telinga Anda. Ya, mendengar nama Etawa, hampir dipastikan Anda akan mengingat produk susu kambing yang beredar di pasaran. Walaupun terkenal akan khasiat susu kambingnya, sebenarnya kambing Etawa pun bisa dimanfaatkan bagian dagingnya.

Secara umum, kambing Etawa dewasa memiliki tinggi antara 90-127 cm untuk jenis kelamin jantan dan sekitar 92 cm untuk betina. Untuk berat, jantan bisa mencapai 91 kg dan betina 63 kg.

Ciri-ciri yang bisa Anda kenali di kambing Etawa adalah kuantitas susu yang dihasilkannya bisa mencapai tiga liter per harinya, dahi dan hidungnya berbentuk cembung, jantan dan betina punya tanduk yang pendek, dan telinganya panjang terkulai.

bisnis kambing

5. Kambing Jawarandu

Nama Bligon, Kacukan, Koplo, atau Gumbolo merupakan nama alias dari kambing Jawarandu. Kambing ini dihasilkan dari kawin silang antara kambing PE dengan kambing Kacang. Akan tetapi, dari sisi penampilan, ciri fisik kambing Kacang tampak lebih dominan.

Bila kambing Kacang biasa diternakkan untuk diambil dagingnya, maka kambing Jawarandu diternakkan untuk menghasilkan baik daging atau susu. Hasil susu dari kambing Jawarandu termasuk lebih sedikit daripada kambing Etawa yaitu hanya sebanyak 1,5 liter per hari.

Kambing Jawarandu memiliki ciri-ciri bertanduk baik jantang maupun betina, telinganya lebar, panjang, dan terkulai. Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing Etawa, bobot Jawarandu hanya mencapai sekitar 40 kg ketika dewasa.

6. Kambing Boer

Boer memiliki makna petani. Kambing yang disebut-sebut sebagai kambing pedaging sejati ini berasal dari Afrika Selatan. Mengapa disebut seperti itu? Karena persentase daging yang biasanya didapatkan dari kambing Boer bisa mencapai 40-50% dari berat tubuhnya. Sangat jauh lebih banyak daripada dengan kambing lokal.

Berat kambing Boer jantan dewasa bisa mencapai 120-150 kg, sebaliknya kambing betina dapat mencapai bobot 80-90 kg. Secara umum, berat 35-45 kg didapatkan kambing Boer antara usia 5-6 bulan.

Berat badan kambing Boer dapat bertambah kurang lebih 0,02-0,04 kg per hari. Perlu dicatat bahwa, proses pertambahan berat ini tergantung pada jumlah susu dari induk dan makanan sehari-harinya.

Untuk ciri-ciri, kambing Boer sangatlah mudah untuk dikenali. Tubuh yang panjang dan lebar, berbulu putih, hidungnya cenderung cembung, telinga panjang yang menggantung, kaki pendek, dan kepala cokelat merah atau cokelat muda merupakan ciri khas dari kambing Boer.

Kambing Boer juga sangat suka berjemur di siang hari. Selain ciri-ciri khas tersebut, kambing Boer juga mampu bertahan di suhu lingkungan yang tergolong ekstrem.

Dari suhu sangat dingin hingga sangat panas, kondisi kesehatn kambing Boer tetap stabil. Hal ini ternyata disebabkan karena kambing Boer sangat adaptif dengan perubahan suhu lingkungan di sekitarnya.

bisnis kambing

7. Kambing Marica

Menjadi salah satu varian lokal dari kambing Kacang, kambing Marica merupakan salah satu genotip kambing asli Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan.

Kambing Marica sangat banyak dijumpai di daerah sekitar Kabupaten Maros, Kabupaten Sopen, dan beberapa daerah di Makassar. Sayang, kambing Marica sudah dikategorikan oleh FAO sebagai salah satu hewan langka.

Perlu Anda ketahui bahwa kambing Marica mampu bertahan hidup di musim kemarau walau hanya mengandalkan rumput-rumput kering sebagai makanannya.

Ciri khas yang bisa Anda kenali pada kambing Marica adalah tanduknya yang pendek dan kecil, telinganya tegak dan kecil, serta gerakannya sangat lincah.

8. Kambing Samosir (Kambing Putih/Kambing Batak)

Seperti namanya, kambing Samosir berasal dari Pulau Samosir di Kabupaten Samosir, Provinisi Sumatera Utara. Kambing ini sering juga disebut kambing Putih atau kambing Batak. Ciri-ciri tubuhnya serupa dengan kambing Kacang yang berada di daerah Sumatera Utara.

9. Kambing Kosta

Kambing Kosta yang didapatkan dari persilangan kambing Kacang dan kambing Khasmir ini banyak ditemukan di sekitar Jakarta dan Banten.

Kambing Kosta yang sangat cocok untuk kategori pedaging ini memiliki tubuh relatif sedang, bertanduk dan berbulu pendek, dan hidung yang cenderung rata.

Kambing Kosta memiliki ciri khas yang mudah Anda kenali, yaitu adanya motif garis sejajar di kiri dan kanan muka kambing. Bulu rewos yang biasa ditemukan di kambing peranakan Etawa pun bisa ditemukan di tubuh kambing Kosta.

10. Kambing Gembrong

Kambing Gembrong merupakan salah satu jenis kambing yang hampir punah. Berasal dari pulau Bali, terutama Kabupaten Karangasem, kambing Gembrong sekilas dilihat mirip dengan anjing karena bulunya yang sangat lebat.

Kambing Gembrong ini bisa didapatkan dengan menyilangkan kambing Khasmir dengan kambing Turki.Ciri-ciri kambing Gembrong berbeda antara kambing jantan dengan kambing betina. Kambing jantan berbulu panjang, lebat, dan cenderung mengilap yang tumbuh dari kepala hingga ekor.

Saking lebatnya, kambing Gembrong jantan kesulitan untuk melihat, karena bulunya bisa menutupi matanya. Untuk kambing betina, ciri-cirinya lebih mirip kambing Kacang dengan bagian bawah perut melebar, tanduk pendek, dan bulu yang pendek.

Warna kambing Gembrong umumnya berwarna putih, cokelat, atau cokelat muda. Kambing Gembrong yang sudah dewasa dan siap kawin bisa Anda coba silangkan dengan kambing PE untuk menghasilkan kambing Gembrong Etawa.

bisnis kambing

Peluang Bisnis Ternak Kambing dengan Modal Kecil

Sudah bukan rahasia lagi, apabila bisnis ternak kambing punya profit yang sangat menggiurkan ketika dijalani dengan tekun. Dengan pangsa pasar yang jelas, tak hanya ranah lokal yang bisa Anda jalani, bahkan luar negeri pun bisa ditaklukkan dengan kualitas produksi yang bagus.

Bagi Anda yang masih awam, ketahuilah kalau kambing bisa dimanfaatkan mulai dari daging, susu, dan kulitnya. Jadi, hampir semua bagian kambing bisa dijual untuk mengeruk keuntungan dengan margin hingga 120-420% per tahunnya.

Berikut skema sederhana sebagai gambaran bagaimana memanfaatkan modal kecil sekitar 10 juta rupiah dengan berbisnis kambing.Dengan modal awal 10 juta rupiah, Anda bisa memulai bisnis dengan membeli kurang lebih 1 kambing jantan dan 10 ekor kambing betina.

Dengan perhitungan kasar, dalam setahun Anda bisa mendapatkan 1-3 ekor anak kambing per kambing betina yang diinvestasikan. Jadi, dalam setahun Anda bisa mendapatkan minimal 10 ekor anak kambing atau bisa lebih.

Untuk lini bisnis susu kambing, hasil produksi bisa mencapai 100-600 liter dari kambing yang Anda miliki. Perahan susu kambing tersebut bisa Anda jual dengan harga 10-40 ribu per liter.

Masih dalam lini bisnis yang sama, setiap kambing pasti membuang kotoran setiap harinya. Anda pun bisa menjual kotoran kambing sebagai pupuk atau bahan dasar kebutuhan pertanian lainnya.

Bukan hanya itu, bila Anda mau melebarkan sayap di lini bisnis kambing kurban. Anda bisa menjual kambing-kambing terbaik yang mana uang penjualannya bisa diputar kembali untuk membeli kambing baru, begitu seterusnya.

Tapi ingat, salah satu faktor kesuksesan bisnis ini adalah pakan yang berkualitas. Jadi pastikan Anda memberikan nutrisi terbaik untuk kambing ternak.

bisnis kambing

Dengan modal 10 juta rupiah, Anda bisa mendapatkan keuntungan kurang lebih 34-52 juta rupiah dengan skema di atas. Bayangkan bila Anda memiliki modal lebih dari itu, maka keuntungan yang didapat pun bisa berlipat ganda. Siap memulai bisnis kambing Anda?