Inilah Cara Jitu Menggemukkan Ternak Sapi Potong Anda!

Daging sapi merupakan bahan makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, daging sapi memang sering sekali dijadikan sebagai pelengkap menu masakan. Dengan melihat besarnya peluang, maka Anda pun bisa mencoba memulai usaha peternakan sapi potong.

Namun sebelum memulai usaha peternakan sapi, Anda perlu mengetahui bagaimana cara untuk memaksimalkan pertumbuhan sapi. Baik dari segi kesehatan, target waktu yang ditentukan, dan nutrisinya. Dengan nutrisi yang baik, maka Anda akan mendapatkan sapi yang sehat dan besar.

Selain itu manajemen dan disiplin juga sangat dianjurkan dalam usaha ternak sapi. Pengelolaan yang baik akan memengaruhi segala segi, mulai dari modal, tempat, dan pakan sapi. Deretan bahan-bahan dan komposisi nutrisi dari makanan sapi pun harus diperhatikan. Berikut ini adalah pembahasan secara rinci agar sapi-sapi yang Anda rawat semakin gemuk dan sehat.

Tips agar Bobot Sapi Lekas Berkembang

Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk memastikan bahwa bobot sapi meningkat secara optimal. Hal-hal ini bila dilakukan secara rutin, maka kesehatan dan kualitas sapi potong tentu akan terjaga. Berikut beberapa tips yang kami siapkan untuk Anda:

1. Mengatur Jam Makan Sapi

Aturlah waktu yang tepat untuk memberikan pakan kepada sapi. Pengaturan ini akan sangat memengaruhi kebiasaan para sapi dalam menerima makanan. Makanan akan segera dimakan dengan lahap karena rentang waktu yang diberikan konsisten. Selain itu, jangan lupa untuk selalu menyediakan air minum.

sapi potong

Sapi kadang membutuhkan air saat menelan makanan yang memiliki tekstur kasar. Air minum akan membantu sehingga proses makan tidak terganggu. Dengan begitu, sapi akan gemuk maksimal.

Jangan pernah meninggalkan pakan sisa di kandang karena sapi akan makan sebelum waktu tiba. Ini mempengaruhi selera makan sapi saat jam makan tiba, karena sudah kenyang terlebih dahulu.

2. Pentingnya Suplemen untuk Sapi

Suplemen sangat penting untuk ternak sapi potong Anda, karena akan merangsang napsu makan sapi sehingga sapi akan makan lebih lahap.makanan yang diberikan pun akan segera disantap habis oleh sapi.

Fungsi lain dari suplemen adalah agar penyerapan nutrisi dari pakan ke dalam tubuh ternak lebih optimal. Maka sapi potong yang gemuk bukan impian lagi. Setelah mengetahui tips diatas Anda juga harus memperhatikan yang lain salah satunya bahan pakan ternak sapi.

Bahan-Bahan Makanan Ternak Sapi Potong yang Harus Anda Perhatikan

Terdapat beberapa bahan pakan yang penting untuk diketahui. Adapun bahan pakan ternak sapi potong yang mengandung energi antara lain:

  • Rerumputan seperti rumput benggala, rumput setaria, rumput gajah, dan rumput lainnya yang memiliki serat kasar.
  • Jenis tanaman yang berbentuk biji-bijian seperti sorgum, limbahnya, gandum, dan jagung.
  • Jenis tanaman umbi seperti ubi kayu, ubi ungu, ubi jalar dan limbahnya.

Di sisi lain, bahan pakan ternak sapi potong yang mengandung protein antara lain:

  • Berbagai jenis daun seperti daun pisang, daun ubi jalar, dan daun nangka.
  • Makanan lainnya yaitu, bunga turi kaliandra, sentro, gamal, lamtoro, bungkil dan ganggang.

Selanjutnya bahan pakan ternak sapi potong yang mengandung vitamin dan mineral adalah:

  • Bahan berwarna hijau.
  • Kapur (Ca2PO4), premix, dan kapur.

Setelah mengetahui kandungan bahan makanan ternak sapi, selanjutnya adalah memperhatikan presentasi semua zat yang terkandung dari masing-masing bahan.

Kadar Nutrisi dari Bahan Pakan Ternak Sapi

Untuk bisa menghasilkan pakan yang seimbang untuk ternak sapi potong, maka Anda harus mengetahui jumlah nutrisi dari setiap kandungan bahan yang digunakan. Karena susunan gizi yang seimbang, akan memengaruhi tumbuh kembang sapi potong.

sapi potong

Itulah sebabnya Anda perlu mengetahui jumlah persen dari protein kasar (PK) dan jumlah persen dari serat kasar (SK). Berikut ini adalah tabel dari persentase kandungan pakan sapi.

Sumber: http://banten.litbang.pertanian.go.id/new/images/stories/tabel2.jpg

Lalu, apa lagi yang penting untuk diketahui selain bahan dari pakan ternak sapi? Berikut adalah bahasan mengenai tahapan dalam menyediakan pakan bagi ternak sapi potong Anda.

Tahap Penyediaan Pakan untuk Ternak Sapi Potong

Setelah mengetahui jumlah nutrisi dari setiap komposisi bahan maka Anda juga harus mengetahui tahap-tahap kondisi pakan yang akan diberikan.

  1. Pilihlah rumput dalam keadaan hampir berbunga. Karena, pada saat itu rumput memiliki kandungan gizi yang sangat bagus baik dari segi kuantitas dan kualitasnya.
  2. Jemurlah rumput di bawah sinar matahari. Cara lain adalah dengan menunggu rumput hingga layu, baru bisa diberikan kepada sapi. Adapun takaran rumput kira-kira 10% dari berat bedan sapi.
  3. Memberikan suplemen untuk sapi dengan takaran kira-kira 1% dari berat badan sapi.
  4. Kacang-kacangan juga dibutuhkan karena menjadi sumber protein bagi sapi. Takaran yang pas dan seimbang yaitu sekitar 1 % dari berat badan sapi.
  5. Pastikan Anda tidak memilih rumput yang masih muda, karena akan mengganggu pencernaan sapi. Sapi akan mengalami kembung dan mencret.

Pentingnya Menyusun Nutrisi Pakan Sapi Potong

Nutrisi tertentu akan memberikan fungsi yang berbeda. Itulah mengapa Anda mesti menyusun nutrisi untuk pakan ternak sapi sesuai dengan kebutuhan ternak.

Sebagai contoh, jika Anda memberikan pakan yang kaya akan protein, maka massa otot sapi akan bertambah dan kekuatan fisiknya pun akan menjadi lebih optimal. Namun, jika makanan yang dicerna sapi kaya akan energi, maka tubuh sapi akan lebih cepat gemuk. Pilihan kedua ini sangat cocok untuk para pengusaha ternak sapi potong.

sapi potong

Perlu diingat bahwa, kedua kandungan bahan makanan tersebut tetap dibutuhkan. Soalnya, komponen energi dan protein sangat mendukung satu sama lain.

Pakan yang mengandung energi sangat cocok untuk pakan ternak sapi pada saat pertumbuhan. Lalu pakan yang kaya akan protein sangat berguna untuk membentuk fisik sapi yang kuat dan sehat, sehingga memperkuat sistem imunnya.

Bahan Pakan yang Memengaruhi Pertumbuhan Sapi

Bukan hanya kandungan pakan, tapi juga jumlah dan variasi jenis pakan akan memberikan pengaruh yang besar dalam pertumbuhan sapi. Mengedepankan nutrisi, tapi bahan pakan susah didapat, adalah hal yang harus dihindari. Karena, yang terpenting adalah pakan harus bernutrisi, tersedia, dan mudah didapat.

Makanan kaya energi seperti jerami padi, jerami jagung, dan jerami daun ubi, memiliki sedikit jumlah protein. Di sisi lain, jenis pakan tersebut justru sangat bagus untuk pertumbuhan berat badan sapi.

Namun supaya penyerapan nutrisi bisa optimal, jerami perlu dicacah dengan mesin pencacah pakan ternak. Selanjutnya, jerami yang telah dicacah diberikan suplemen agar penyerapan nutrisi bisa lebih maksimal.

Setelah target berat badan sapi menunjukan perkembangan yang signifikan, maka langkah selanjutnya adalah memberikan zat pakan yang kaya akan protein. Pakan yang mengandung protein antara lain seperti, bungkil kacang tanah, bungkil biji kapok, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dan dedak jagung.

Bahan-bahan tersebut kemudian diolah dengan cara dihancurkan dengan mesin giling sekam. Hal ini penting karena memengaruhi perfoma otot dan fisik sapi, sehingga sapi potong akan tumbuh dengan tubuh yang gemuk juga sehat.

Metode Penyimpanan Pakan Ternak Sapi

Setelah mengetahui komposisi yang dibutuhkan untuk memberi pakan ternak sapi potong, maka langkah selanjutnya adalah mengatur strategi pemberian pakan. Artinya, ada suatu momen di mana terjadi krisis rumput, khususnya saat musim kemarau berlangsung.

sapi potong

Tak jarang para peternak yang kurang mampu mengatur strategi pemberian pakan, mengalami krisis rumput. Kondisi ini dapat menurunkan kualitas fisik hingga kesehatan sapi potong. Jika tidak teratasi, bukan tak mungkin sapi potong jatuh sakit. Hal tersebut jelas akan merugikan bagi peternak.

Namun, selalu ada jalan untuk setiap masalah. Anda tidak perlu mencemaskan kekurangan persediaan pakan sapi. Karena ternyata ada dua metode yang berfungsi untuk menyimpan pakan lebih lama. Bahkan dengan metode ini, meski pakan telah disimpan lama, tapi kandungan gizinya tetap terjaga.  Inilah metode-metode yang dapat Anda terapkan:

1. Metode Hay

Metode ini bekerja dengan cara mengumpulkan bahan pakan hijau, lalu kemudian dikeringkan. Setelah pakan kering, maka dilakukan penekanan. Dengan begitu, pakan menjadi rapat dan terjaga kekeringannya. Pakan yang sudah ditekan dapat disimpan ke dalam gudang penyimpanan.

Anda perlu memastikan kekeringan gudang dan jangan sampai pakan terkena hujan. Prinsip dasar dalam metode ini terbilang sederhana, yakni dengan menghilangkan kadar air didalam tanaman. Pakan pun hanya mempunyai kadar air sekitar 10% hingga maksimal 20%.

Biasanya tanaman yang dapat disimpan dengan metode hay adalah jerami jagung, jerami padi, rumput-rumputan, dan sejenisnya. Metode ini pun sudah dibuktikan di negara Australia dan Amerika.

2. Metode Silase

Metode ini memanfaatkan proses fermentasi menggunakan bakteri anaerob, sehingga membutuhkan wadah yang rapat agar pakan tetap terjaga kualitasnya. Ruang penyimpanannya berupa tempat sejenis drum plastik, bunker, atau terpal. Kemasan penyimpanan harus benar-benar tertutup dengan rapat dan kedap air maupun udara.

Metode silase diketahui mampu mempertahankan kualitas pakan hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Pastikan saja kemasan memang tertutup dengan rapat.

Pakan ternak sapi yang biasa digunakan oleh metode ini adalah pakan yang tinggi akan kandungan nutrisi antara lain, tebon jagung hingga rumput gajah. Metode silase bisa Anda terapkan untuk penyimpanan pakan dalam skala kecil dan besar tergantung seberapa besar wadah penyimpanan yang tersedia.

sapi potong

Mempelajari bahkan mempraktikkan metode diatas memberikan keuntungan yang sangat besar. Selain menghemat waktu, tenaga, dan biaya untuk memperoleh rumput, Anda juga bakal mendapatkan ketenangan, bahkan di kala musim kemarau yang terbilang panjang.

Keuntungan yang utama adalah proses pemberian pakan tak akan terhambat. Porsi makan ternak cukup disesuaikan dengan perhitungan ketersediaan pakan. Namun, yang terpenting adalah memastikan bahwa porsi pakan yang diberikan tetap memenuhi standar kebutuhan sapi. Tujuannya tak lain agar sapi tetap terjaga asupan nutrisi dan kekuatan fisiknya.

Sebenarnya bila melihat dari masing-masing metode, Anda dapat menemukan titik kelemahan. Berikut ulasan kelemahan dari setiap metode penyimpanan:

  • Metode Hay: kelemahan metode ini adalah diperlukan tempat yang bersih, bebas lembap, kering, juga luas. Hal ini tentu tidak dapat dipenuhi oleh banyak peternak. Tidak sedikit peternak yang mempunyai keterbatasan sumber daya untuk membuat gudang tertutup yang aman dari lembap, hama, dan terlindung speenuhnya dari hujan.
  • Metode Silase: kelemahan dari metode yang satu ini adalah kebutuhan akan wadah yang higienis dan kedap udara juga air. Kebutuhan akan wadah ini jelas memerlukan tenaga ekstra.

Tentu saja, terlepas dari berbagai kelemahan yang dimiliki dari metode penyimpanan pakan di atas, tetapi benefitnya pun tak kalah signifikan. Anda memang harus mengeluarkan tenaga dan biaya tambahan untuk penyimpanan, namun hal ini sepadan untuk memastikan ternak sapi tak kekurangan pakan.

Beternak sapi potong merupakan sebuah investasi yang sangat besar. Meskipun demikian, Anda jangan takut untuk memulai. Pastikan saja Anda melakukan pertimbangan yang matang sebelum memulai usaha peternakan sapi potong.