Cara Laminating Sendiri yang Mudah dan Praktis

Tentunya Anda tidak ingin dokumen yang berharga rusak oleh tetesan air dan debu, bukan? Kalau begitu, maka laminating adalah solusi terbaik untuk dokumen Anda. Berita baiknya, Anda tidak perlu pergi jauh-jauh ke tempat fotokopi hanya untuk melaminating dokumen, karena sekarang ada cara laminating sendiri.

Apa itu Laminating?

Apabila ditinjau dari makna kata, laminating berasal dari kata laminate yang memiliki arti melapisi. Maksud dari kata “melapisi” ini adalah melindungi sesuatu dengan lapisan berupa plastik.

Plastik yang digunakan sebagai bahan pelapis adalah plastik khusus laminating. Plastik ini memiliki sifat yang lengket pada dokumen jika dipanaskan. Maka dari itu, proses laminasi akan membuat plastik melekat erat dan melindungi dokumen.

Cara Kerja Mesin Laminating

Ada berbagai macam mesin laminating yang digunakan di masyarakat. Dan mesin-mesin laminating tersebut memiliki cara kerja yang berbeda-beda.

1. Mesin Laminating Panas

Dari namanya saja, Anda pasti sudah bisa menebak bahwa mesin laminating yang satu ini mengandalkan suhu tinggi untuk melapisi dokumen. Suhu tinggi ini berfungsi untuk merekatkan plastik laminating yang mengandung zat perekat dan lapisan berbahan dasar polyester.

cara laminating sendiri

Ketika dua plastik yang melapisi dokumen tersebut bersentuhan dan dipanaskan menggunakan mesin laminating, zat perekat tersebut mencair lalu berubah menjadi keras. Selanjutnta plastik akan menyatu berkat sifat dari bahan polyester.

2. Mesin Laminating Dingin

Tidak seperti mesin laminating yang biasa Anda temui di tempat fotokopi pada umumnya, mesin ini mengandalkan tekanan. Penggunaan tekanan ini dilakukan untuk menghindari suhu tinggi yang dapat merusak produk yang sensitif seperti tinta mesin cetak dan carbon copies.

Cara kerja mesin ini adalah melapisi dokumen yang akan dilaminasi dengan dua lapisan plastik, kemudian mesin laminating akan mengepresnya. Hasilnya, produk akan terbungkus dengan rapi dan tidak ada kerusakan akibat suhu panas.

Masalah yang Sering Timbul pada Proses Laminating

Melapisi dokumen berharga Anda melalui proses laminasi merupakan suatu ide yang bagus. Dengan demikian, dokumen Anda tidak mudah rusak. Akan tetapi, Anda juga perlu berhati-hati ketika melakukan proses laminasi.

Alih-alih dokumen terlindungi dan rapi, proses laminasi malah mungkin merusaknya. Anda tentu tidak menginginkan hal tersebut terjadi, bukan?

Ada beberapa masalah yang sering terjadi ketika proses laminasi berlangsung. Berikut adalah masalah-masalah tersebut dan cara mengatasinya.

1. Hasil Laminating Melengkung

Ketika Anda meletakkan dokumen pada mesin dan berharap mendapatkan hasil laminating yang rapi, ternyata yang terjadi adalah dokumen yang melengkung. Tentu Anda akan merasa sangat kecewa.

Masalah tersebut adalah hal yang kerap ditemui oleh para pengguna mesin laminating pemula. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab hasil laminating yang melengkung.

Penyebab pertama adalah suhu panas yang terlalu tinggi, kedua kertas dokumen yang terlalu tipis atau lunak, ketiga teknik memasukkan kertas dokumen dan keempat adalah bahan plastik laminasi yang kurang tepat.

cara laminating sendiri

Hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari hasil laminating yang melengkung adalah dengan proses laminasi menggunakan benda lain dengan bahan dasar yang serupa. Sebelum melakukan uji coba, sebaiknya Anda memeriksa suhu panas mesin laminasi terlebih dahulu. Pastikan suhu mesin laminating tidak terlalu panas.

2. Hasil Laminating Kusut

Masalah lain yang sering timbul pada proses laminasi adalah hasil yang kusut. Hal ini juga tentunya akan merusak dokumen berharga Anda.

Kabar buruknya adalah tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki hasil laminating yang kusut, kecuali dengan membuka kembali plastik laminating. Hal ini bukanlah solusi terbaik karena membuka hasil laminating hanya akan semakin merusak dokumen berharga Anda.

Untuk itu, sebaiknya Anda mencegah kemungkinan masalah ini dengan cara mengeringkan kertas dokumen yang akan dilaminasi. Kusut yang terjadi pada dokumen bisa disebabkan oleh adanya kadar air pada kertas. Jadi, Anda harus memastikan bahwa dokumen benar-benar kering ketika akan dilaminasi.

Pastikan posisi kertas dan plastik laminasi sudah benar, datar, dan rata, karena kertas atau plastik laminasi yang menekuk dapat memberikan hasil akhir yang kusut. Selain itu, jangan mendorong dokumen yang akan dilaminasi ke dalam mesin laminating secara terburu-buru.

3. Sebagian Bahan Laminasi Menempel pada Mesin

Pada proses laminating dengan menggunakan mesin laminating panas, suhu panas yang dihasilkan oleh rol mesin akan mencairkan bahan perekat yang ada pada plastik laminating. Perekat inilah yang membuat dokumen Anda merekat dengan plastik laminating.

Dalam proses laminating, terkadang sebagian dari cairan perekat keluar dari plastik laminating dan menempel pada mesin. Cairan yang menempel ini dapat mengganggu kinerja mesin serta hasil akhir dokumen yang dilaminasi. Untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat menempelkan benda yang disebut dengan carrier pada mesin laminating.

4. Mesin Laminating yang Macet

Ketika Anda sedang melaminating, kemacetan pada mesin sangat mungkin terjadi. Hal tersebut biasanya terjadi jika Anda tidak menggunakan carrier pada proses laminating. Maka dari itu, Anda sebaiknya menggunakan carrier agar kinerja mesin laminating tetap prima dan hasil laminating pun baik.

cara laminating sendiri

Selain menjaga kinerja mesin laminating, carrier juga memudahkan Anda untuk memasukkan dan mengeluarkan dokumen dengan aman. Anda tidak perlu mengkhawatirkan hasil laminating yang tidak sesuai dengan keinginan.

5. Hasil Laminating yang Panas

Hasil dari proses laminating bisa saja sangat panas bahkan dapat melukai tangan Anda. Maka dari itu, untuk menghindari hasil akhir yang terlalu panas dan agar dokumen cepat dingin, Anda dapat memasang carrier.

 

Cara Laminating Sendiri di Rumah

Laminating dokumen memang suatu hal yang sangat penting. Maka dari itu, sebaiknya Anda juga mengamankan dokumen berharga melalui proses laminasi. Anda dapat melakukan proses laminasi tersebut sendiri, baik di kantor maupun di rumah.

1. Laminating dengan Menggunakan Mesin

Laminating dengan menggunakan mesin, termasuk cara yang memakan lebih banyak biaya. Anda harus membeli mesin khusus dan membayar biaya listrik yang lebih tinggi, karena mesin ini membutuhkan daya yang tak sedikit.

Namun di sisi lain, laminating dengan menggunakan mesin lebih mudah dan efektif. Terlebih lagi jika Anda menggunakannya di kantor atau mungkin untuk membuka usaha fotokopi sendiri.

Sebelum melakukan proses laminasi menggunakan mesin, pastikan Anda memisahkan colokan mesin laminating dengan peralatan elektronik lainnya demi keamanan. Maksudnya adalah, jangan menggunakan stop kontak yang sama dengan yang digunakan untuk perangkat elektronik lainnya.

Menggabungkan colokan mesin laminating dengan alat elektronik lain dapat memicu korsleting. Bahkan mungkin saja terjadi kerusakan pada perangkat elektronik Anda.

Yang kedua, pelajari dan pahami fungsi panel yang terdapat pada mesin laminating terlebih dulu. Mulai dari tombol on/off yang digunakan untuk menyalakan atau mematikan mesin, tombol maju dan mundur yang digunakan untuk mengatur rol dan arah kertas, serta tombol suhu yang digunakan untuk mengatur temperatur mesin laminating.

cara laminating sendiri

Terakhir, yang terpenting adalah melakukan uji coba laminating. Maksudnya, sebelum menggunakan mesin laminating untuk pertama kali, sebaiknya Anda mencobanya pada media yang lain dulu.

Berikut adalah cara melaminasi kartu tanda pelajar dengan menggunakan mesin laminating.

  1. Letakkan kartu tanda pelajar yang akan dilaminasi pada kertas laminating. Jangan lupa untuk menata kartu-kartu tersebut. Anda juga dapat menggunakan kertas bantu agar kartu berada pada posisi yang seharusnya dan tidak berubah.
  2. Panaskan mesin laminating sampai lampu indikator berubah menjadi hijau.
  3. Masukkan kartu tanda pelajar tersebut ke dalam mesin laminating secara perlahan.
  4. Periksa hasil laminating terlebih dahulu. Apabila plastik laminating sudah merekat dengan sempurna, maka Anda tidak perlu mengulanginya lagi. Namun jika plastik laminating masih belum merekat dengan benar, maka Anda harus mengulanginya lagi.
  5. Apabila plastik sudah merekat dengan rapi, maka Anda dapat memotong hasil laminating sesuai dengan ukuran kartu tanda pelajar yang diinginkan.

2. Cara Laminating dengan Menggunakan Setrika

Selain menggunakan mesin laminating, Anda juga bisa melapisi dokumen berharga melalui proses laminasi yang jauh lebih murah. Proses laminasi ini bahkan hampir tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Lalu, bagaimana cara melakukan proses laminasi yang murah tersebut? Jawabannya adalah dengan menggunakan setrika.

Keunggulan dari proses laminasi dengan menggunakan setrika adalah biayanya yang relatif murah. Anda tidak perlu membeli mesin laminating yang mahal. Anda juga tidak perlu jauh-jauh pergi ke tempat fotokopi. Hasil dari laminating dengan menggunakan setrika lumayan bagus, bahkan hampir menyerupai hasil laminating dengan menggunakan mesin.

Kelemahan dari proses ini adalah kemampuan laminasi yang terbatas. Maka dari itu, melaminasi dengan menggunakan setrika hanya cocok digunakan oleh rumah tangga yang hanya melaminansi dokumen dalam jumlah yang sangat sedikit misalnya saja untuk memperbaiki lapisan e-KTP yang terkelupas.

Ukuran dokumen yang dilaminating juga sangat terbatas. Pasalnya, melaminasi dengan setrika membutuhkan kepekaan untuk memperkirakan apakah plastik sudah merekat atau belum. Dalam hal ini, sebaiknya berlatihlah dulu melakukan laminating dengan memakai kertas biasa, sebelum melaminating dokumen Anda.

Sebelum melakukan proses laminasi dengan menggunakan setrika, Anda tetap harus menyiapkan bahan utama dari proses ini yaitu plastik laminating. Anda tidak bisa menggunakan sembarang plastik karena hasilnya tidak akan bisa maksimal.

Berikut adalah langkah-langkah melaminasi dokumen dengan menggunakan setrika.

  1. Panaskan setrika dulu, sebelum akan Pastikan suhu panas pada setrika berada pada suhu yang sedang. Hati-hati, jangan sampai suhu setrika menjadi terlalu panas.
  2. Sambil menunggu setrika memanas, masukkan dokumen yang akan dilaminasi pada plastik laminating. Pastikan letaknya sudah sesuai.
  3. Letakkan dokumen yang telah dimasukkan ke dalam plastik laminating tersebut di atas tempat yang datar. Tutup dokumen tersebut dengan kain. Pastikan kainnya tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Kain yang baik untuk digunakan dalam proses laminasi ini adalah kain lap.
  4. Letakkan setrika panas di atas dokumen yang sudah dilapisi kain. Tunggu beberapa saat kemudian angkat setrika.
  5. Periksa hasil dari laminating. Apabila plastik laminating tidak menempel dengan sempurna, Anda dapat menyetrikanya lagi hingga plastik merekat sempurna.

cara laminating sendiri

Ternyata cara laminating sendiri dengan menggunakan setrika itu mudah, bukan? Anda pun dapat melakukannya sendiri di rumah. Sekarang Anda tidak perlu pergi dan mengantri di tempat fotokopi hanya untuk melaminating e-KTP yang telah terkelupas. Karena, Anda sudah bisa melakukannya sendiri di rumah. Lebih praktis, efisien, dan yang pasti murah meriah.