Cara Membuat Briket dan Peluang Usahanya yang Menjanjikan

Dalam hal bahan bakar, sebagian besar masyarakat Indonesia masih bergantung pada hasil minyak bumi dan gas alam. Padahal, jumlah bahan bakar fosil yang ada di dalam bumi akan terus berkurang dan tidak dapat diperbarui lagi. Untuk mengatasi masalah ini, dibuatlah briket yang berfungsi sebagai bahan bakar pengganti minyak dan gas.

Mengenal Briket

Briket adalah bahan bakar alternatif berupa blok padat yang biasanya terbuat dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Bahan pembuat briket harus memiliki kadar air yang rendah untuk menghasilkan nilai kalor tinggi. Kandungan volatil juga ikut mempengaruhi laju pembakaran, jadi briket tidak bisa dibuat dari sembarang bahan.

Walau begitu, pembuatan bahan bakar ini biasanya memanfaatkan bahan alami atau justru limbah yang tak terpakai, contohnya tempurung kelapa atau sekam padi. Penggunaan limbah seperti ini pastinya memiliki kelebihan tersendiri, yaitu mudah didapat, harga bahan yang sangat murah atau bahkan gratis, serta dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

Setidaknya ada empat bahan utama yang sering digunakan untuk membuat briket, yaitu batu bara, arang kayu, gambut, dan biomassa. Dalam proses pembuatannya, diperlukan juga beberapa bahan pendukung seperti pati, boraks, batu kapur, natrium nitrat, serta malam/lilin yang berfungsi sebagai pengikat sekaligus penyala api.

briket arang

Pembuatannya sendiri harus melalui beberapa tahapan agar briket yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, berikut penjelasannya.

1. Pemurnian

Tahap ini untuk memastikan bahwa bahan baku sudah siap diolah dan tidak tercampur dengan bahan lainnya. Bila ukurannya besar, biasanya bahan akan dipotong-potong lebih dulu untuk memudahkan proses pengeringan dan pengarangan.

2. Pengeringan Bahan Baku

Pengeringan bisa dilakukan dengan cara dijemur. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga proses pembakaran/pengarangan bisa berlangsung lebih cepat.

3. Pirolisis/Pengarangan

Ini adalah tahap utama dalam pembuatan briket. Bahan baku nantinya akan dipanaskan dengan cara dibakar sehingga berubah menjadi arang. Prosesnya bisa dilakukan secara manual, yaitu bahan baku dimasukkan ke dalam tong besi kemudian dibakar hingga berubah warna menjadi hitam.

4. Pengecilan Ukuran Partikel

Bahan yang sudah dibakar biasanya masih berukuran agak besar dan kasar, karena itu perlu dilakukan pengecilan ukuran partikel dengan cara ditumbuk atau dihaluskan dengan alat khusus.

briket

5. Pengayakan

Proses ini berfungsi untuk mendapatkan bahan baku dengan ukuran partikel yang seragam. Bila bahan sudah halus dan ukuran tiap partikelnya sama, hal ini akan memudahkan proses pencetakan.

6. Pencampuran

Bahan baku harus dicampur terlebih dahulu dengan bahan pendukung, misalnya tepung kanji dan air. Tepung di sini berfungsi sebagai lem atau perekat sehingga bahan baku bisa lebih mudah dipadatkan.

7. Pencetakan

Bahan yang sudah dicampur dengan perekat bisa langsung dicetak dengan cara dipadatkan. Untuk proses ini, bisa menggunakan mesin press khusus briket yang banyak dijual di pasaran.

briket berkualitas

8. Pengeringan Akhir

Bahan yang telah dicetak harus dikeringkan sekali lagi untuk menurunkan kadar air di dalamnya. Prosesnya bisa dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau dipanggang dalam oven pengering.

Briket memiliki banyak kelebihan dibandingkan bahan bakar yang biasa dipakai oleh masyarakat, terutama untuk industri atau pabrik yang harus melakukan proses pemanasan dalam jumlah banyak dan waktu lama. Bahan bakar alternatif ini tentunya lebih murah, sehingga bisa menekan biaya produksi usaha.

Tak hanya pabrik, level rumah tangga juga bisa menggunakan bahan bakar yang satu ini untuk kegiatan sehari-hari seperti memasak. Tapi sebaiknya hindari penggunaan briket batu bara, pasalnya asap yang dihasilkan cukup pekat dan dikhawatirkan bisa mencemari udara di dalam dapur rumah.

4 Jenis Bahan Bakar Utama Briket

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada 4 bahan utama yang biasa digunakan untuk membuat briket. Berikut akan dijelaskan mengenai jenis bahan serta kelebihannya dibandingkan bahan bakar lainnya.

1. Briket Batu Bara

Briket ini terbuat dari batu bara yang biasanya dicampur dengan beberapa bahan tambahan seperti tepung atau tanah liat sebagai perekat. Bahan bakar ini cocok digunakan untuk industri yang memerlukan proses pembakaran/pemanasan dalam aktvitas produksinya. Untuk cara pembuatan, berikut bahan dan tahapan yang harus dilakukan.

Bahan:

  • 50 gram batu bara ukuran 170 mesh
  • 5 gram sekam padi
  • 5 gram tepung tapioka
  • 30 ml air

briket batu bara

Cara Pembuatan:

  • Letakkan batu bara pada mangkuk atau krusibel, lalu panaskan dalam oven selama 2 jam di suhu 110°C
  • Setelah dipanaskan, tuang batu bara dalam suatu wadah lalu tambahkan sekam padi.
  • Buatlah perekat dengan cara mencampurkan tepung tapioka dan air, panaskan hingga berubah menjadi lem.
  • Tuang perekat pada campuran batu bara dan sekam. Aduk hingga benar-benar merata.
  • Cetak adonan menggunakan mesin press agar hasilnya lebih padat.
  • Briket yang sudah dicetak kemudian dijemur sampai kering.

2. Briket Arang

Bahan bakar ini dibuat dengan bahan utama arang. Arang yang dipakai pun bisa bermacam-macam, mulai dari arang kayu, arang yang terbuat dari tempurung kelapa, hingga arang sisa pembakaran di tungku masak. Berikut langkah-langkah pembuatannya.

Bahan:

  • Kayu
  • Tepung tapioka
  • Air

briket

Cara Pembuatan:

  • Pastikan kayu dalam keadaan kering dengan cara dijemur.
  • Siapkan tong besi untuk proses pengarangan. Masukkan kayu ke dalam tong dan langsung dibakar. Tutup tong sambil diberi sedikit celah untuk keluarnya asap.
  • Bila kayu sudah berubah menjadi arang, haluskan arang dengan cara ditumbuk. Setelah itu diayak untuk mendapatkan partikel yang lebih halus dan seragam.
  • Campurkan tepung tapioka dan air dengan perbandingan 1:2, lalu panaskan hingga berubah menjadi seperti bubur
  • Campurkan arang halus dan bahan perekat, perbandingannya 5:2 dan pastikan agar adonan tidak terlalu lembek atau keras.
  • Bahan yang sudah tercampur siap dicetak dengan alat press.
  • Bila sudah dicetak, lakukan pengeringan akhir dengan cara dijemur.

3. Briket Gambut

Gambut tersusun dari tanaman seperti rumput dan kayu yang sudah membusuk dan bercampur dengan tanah, biasanya mudah ditemukan di daerah-daerah lembab seperti rawa dan danau. Gambut juga berpotensi untuk dijadikan bahan bakar karena memiliki nilai kalor yang tinggi setelah dikeringkan, berikut cara pembuatannya.

Bahan:

  • Tanah gambut
  • Tepung tapioka
  • Air

briket gambut

Cara Pembuatan:

  • Tanah gambut dibakar di dalam tong besi selama sekitar 6 jam hingga berubah menjadi arang.
  • Gambut yang sudah dibakar kemudian didinginkan, lalu diayak untuk mendapatkan butiran arang yang lebih halus.
  • Siapkan perekat dari tepung tapioka dan air yang sudah dipanaskan.
  • Campur 120 gram arang gambut dan 5 gram bahan perekat, aduk hingga benar-benar rata.
  • Cetak adonan gambut dengan alat press lalu jemur di bawah sinar matahari selama sekitar 5 hari.

4. Briket Biomassa

Biomassa untuk pembuatan biobriket bisa bermacam-macam jenisnya, mulai dari rumput, tempurung kelapa, serbuk kayu, limbah pertanian, hingga tanaman pengganggu seperti eceng gondok. Cara membuat biobriket pun tergolong mudah, di bawah ini akan dijelaskan langkah pembuatannya dengan bahan baku eceng gondok.

Bahan:

  • Eceng gondok
  • Tepung tapioka
  • Air

briket

Cara Pembuatan:

  • Eceng gondok dibersihkan dengan air, lalu dipotong kecil-kecil dan dijemur selama sekitar 2 hari untuk mengurangi kadar airnya.
  • Eceng gondok yang sudah kering, dijadikan arang dengan cara dibakar di dalam tong besi.
  • Eceng gondok yang sudah berubah jadi arang lalu dihaluskan dan diayak.
  • Buatlah perekat biobriket dari campuran tepung tapioka dan air yang dipanaskan.
  • Campur arang eceng gondok dengan bahan perekat. Banyaknya perekat kira-kira 10% dari berat arang yang digunakan.
  • Campuran bahan yang sudah merata bisa langsung dicetak dengan alat pencetak biobriket.
  • Keringkan biobriket dengan cara dijemur atau dipanaskan dalam oven bersuhu 80°C selama sekitar 10 jam.

Peluang Usaha Briket yang Menjanjikan

Sebagai bahan bakar alternatif, briket bisa menjadi solusi di tengah kelangkaan BBM yang terjadi di masyarakat. Tak hanya soal kenaikan harga BBM, cadangan minyak bumi dan gas alam juga akan terus berkurang sehingga masyarakat harus beralih pada bahan bakar yang lain.

Keresahan masyarakat mengenai BBM membuat briket memiliki peluang usaha yang menjanjikan. Ini juga kesempatan bagi Anda untuk membuat dan memasarkan bahan bakar alternatif yang satu ini. Bila Anda berminat untuk terjun ke bisnis briket, ada beberapa hal yang harus diketahui terlebih dulu.

Kelebihan Bisnis Briket:

1. Banyak Peminat

Dibandingkan minyak dan gas, briket mungkin masih cukup asing bagi sebagian masyarakat, tapi bukan berarti tidak ada peminat. Walau sangat jarang digunakan di skala rumah tangga, briket justru sering jadi pilihan bagi pelaku bisnis atau industri yang memang membutuhkan banyak bahan bakar.

briket

Anda juga bisa membidik konsumen dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, khususnya yang tinggal di daerah terpencil. Bahkan bagi masyarakat yang masih menggunakan kayu bakar, briket bisa jadi pilihan karena memiliki banyak kelebihan, salah satunya adalah menghasilkan panas yang lebih tinggi daripada kayu biasa.

2. Bahan Baku Mudah Didapat

Membuat briket bukanlah hal yang sulit dilakukan karena bahan bakunya yang mudah didapat. Contohnya adalah limbah biomassa yang masih sangat melimpah di Indonesia. Limbah seperti serbuk kayu atau tempurung kelapa biasanya hanya dibuang begitu saja, padahal limbah ini memiliki kandungan energi yang bisa dijadikan bahan bakar.

Dari segi bisnis, hal tersebut tentunya sangat menguntungkan, apalagi bila bahan bakunya bisa didapatkan dengan harga yang murah bahkan gratis. Selain itu, membuat briket dari limbah industri berarti juga ikut membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

Kekurangan Bisnis Briket:

Permintaan pasar tertinggi terhadap briket datang luar negeri sehingga usaha ekspor bahan bakar ini terus mengalami peningkatan. Sayangnya, pengusaha briket di Indonesia masih kesulitan menemukan konsumen dari dalam negeri karena peminatnya memang masih sangat terbatas.

Kebanyakan orang, khususnya yang tinggal di perkotaan, masih memilih BBM atau elpiji untuk kebutuhan sehari-hari. Kalaupun mengenal briket, mereka menganggap bahwa bahan bakar ini sangat tidak praktis. Itulah kenapa sampai saat ini briket lebih sering digunakan oleh masyarakat di daerah terpencil yang memang kesulitan mendapatkan BBM.

briket

Namun masalah ini bisa diatasi dengan adanya sosialiasi secara menyeluruh tentang briket. Bila masyarakat mengetahui kelebihan serta pentingnya penggunaan briket, bukan tidak mungkin peminat bahan bakar ini akan terus bertambah.

 

Demikian pembahasan mengenai seluk beluk briket, baik mengenai jenis, cara pembuatan, serta peluang usahanya. Semoga artikel ini tidak hanya memberi pengetahuan, tapi juga bisa menginspirasi banyak orang untuk beralih menggunakan briket bahkan memulai usaha pembuatan bahan bakar alternatif tersebut.